Sabtu, 31 Agustus 2013
Incheon china Town
Kampung China di Korea terletak di Seolin-dong Jung-gu Incheon sebenernya kampung ini sudah ada sejak 1883. Orang China yang datang ke Korea saat itu bertujuan untuk berdagang dan diterima baik oleh penguasa Korea saat itu. Maka karena Incheon saat itu sebagai pusat perdagangan negara-negara lain maka disitulah orang China juga berdagang membuka restoran dan toko. Kedua belah pihak saling diuntungkan dengan kedatangan orang China ditanah Korea, namun setelah Korea di jajah oleh Jepang maka orang-orang China kembali kenegaranya. Baru setelah selesai perang dunia ke dua orang-orang China yang berdagang kembali datang.
Sebenarnya orang-orang China yang ada di Korea sekitar tahun 1970 an telah dipulangkan oleh pemerintah Korea kenegara asalnya. Namun tentu masih ada yang tersisa heheheh untuk mempererat hubungan antara China dan Korea maka sekitar tahun 2002 pemerintah China memberikan pintu gerbang 3 tingkat ( pintu gerbang tradisional China) untuk diletakkan di depan Incheon Chinatown dengan panjang 15 meter. Setelah ada pintu gerbang ini pemerintah Korea sendiri mulai serius melestarikan kampung China di Incheon agar tetap terpelihara sebagai pecinaan dan bagian dari sejarah perkembangan bangsa Korea juga.
Bangunan-bangunan khas China, makanan serta kue-kue dan pernak-pernik khas China bisa kita temui di Incheon Chinatown. Sebenarnya orang-orang China yang ada di Incheon Chinatown ini merupakan masyarakat yang berasal dari propinsi Shandong (China) tempat saya mukim kini. Pantes saja di Shandong, China sendiri banyak orang keturunan Korea yang menjadi warga negara China heheheh sama saja kali ya tukeran.
Sebenarnya saya tahu Incheon Chinatown saat mengunjungi kerabat suami yang tinggal disana dan membuka restoran. Dari keterangannyalah saya baru tahu kalau sebenernya mie hitam (Jjajangmyeon) yang sering saya makan dan buat merupakan makanan yang berasal dari China sendiri. Di Incheon Chinatown juga ada sebuah museum bernama Gonghwanchun ditempat inilah pertama kali Jjajangmyeon dibuat.
Walau orang China di Incheon yang membuatnya namun cita rasanya sudah disesuaikan dengan citarasa orang Korea. Sekarang orang lebih mengenal Jjajangmyeon sebagai makanan khas Korea tapi sebenernya Jjajangmyeon berasal dari China. Sayangnya di China sendiri Jjajangmyen sudah beda rasa dan penyajianya dengan Jjangmyeon yang ada di Korea. Di China sendiri Jjajangmyeon bernama Baeknyun jjang. Tapi kalau ingin mencicipin Baeknyun jjang di Incheon Chinatown juga ada.
Setiap akhir pekan di kampung China tersebut dari jam 3 sore hingga malam selalu ada pertunjukan barongsai dan juga tata cara pernikahan orang China. Keadaan ini menarik bagi wisatawan baik dalam negri maupun luar negri karena keadaan di Incheon Chinatown seolah-olah seperti dinegri asalnya China. Suasana tempo dolo China masih terasa disana, saya sendiri saat berada disana benar-benar merasa ada di Shandong heheheh walau ada beberapa bangunan yang sudah harus direnovasi tetapi asik juga datang kesana. Incheon- Shandong kalau naik pesawat cuma 45 menit jaraknya hanya terpisah lautan saja heheheh.
Di Incheon Chinatown ada sebuah jalanan yang dindingnya menggambarkan tentang kisah seorang pahlawan dari China yaitu Samgukji Mural. Dinding yang panjang sekitar 150 meter tersebut digambarkan tentang kisah ke pahlawanan Samgukji, lukisan yang dibuat dengan mendatangkan pelukis dari beberapa negara ternyata sangat menarik untuk dinikmati.
Disana juga ada sebuah sekolah khusus orang-orang keturunan China dan merupakan sekolah satu-satunya di Korea. Didekat bagunan tersebut ada juga sebuah kuil untuk beribadat dan ada taman dengan kolam kecil didekatnya sebagai tempat untuk orang-orang beristirahat pula. Kala dulu ditempat tersebut dipakai untuk orang belajar kung fu. Berada di sana saat malam hari maka kita juga bisa melihat lentera lampu yang bergelantungan serasa di China saja hehehe padahal daerah tersebut adanya di Korea.
Bisa jadi Incheon Chinatown merupakan daerah dengan 2 budaya yaitu budaya China dan budaya Korea sendiri. Bagi saya sendiri melihat mereka hidup berdampingan dengan damai tanpa permusuhan seperti itu bikin saya terharu. Baik di Incheon sendiri ataupun di Shandong sendiri sepertinya tak ada permusuhan. Semoga orang China di Indonesia pun sama walaupun asli keturunan China kalau hidupnya sudah menjadi warga Indonesia semoga iapun mencintai Indonesia sama seperti warga pribumi lainya. Seperti itu jugalah yang saya lihat di Incheon orang keturunan China menjadi warga negara Korea dan di Shandong orang keturunan Korea menjadi warga negara China sama-sama mencintai negara tempat iya berpijak.
Langganan:
Postingan (Atom)